Puskesmas Penanae Penyuluhan Sekilas tentang Vaksin HPV di SDN 24 Rabangodu Utara
mungkin
banyak dari Ayah dan Bunda yang pernah mendengar tentang vaksin human papilloma
virus atau lebih singkatnya HPV ? Vaksin HPV adalah vaksin untuk mencegah
penyakit yang disebabkan oleh virus HPV. Virus tersebut dapat menginfeksi
manusia pada sel epitel di kulit dan membran mukosa (salah satunya adalahdaerah
kelamin), dan dapat menyebabkan keganasan atau kanker
Virus
ini memiliki banyak tipe, di antaranya tipe HPV 16 dan 18 yang paling sering
ditemukan diseluruhdunia dan diketahui sebagai penyebab 70% kasus keganasan di
serviks / leher rahim wanita. Tipe HPV 6 dan 11diketahui sebagai penyebab dari
90% kasus kutil kelamin. Cara penularannya terutama melalui kontak atauhubungan
seksual.
Virus
HPV dapat menyerang laki-laki dan perempuan. Pada daerah kelamin, kanker dapat
terjadi padaleher rahim, vulva atau bibir vagina, vagina, dan penis, sedangkan
pada daerah non-kelamin,kanker juga dapatterjadi pada bagian mulut dan saluran
napat atas. Kanker leher rahim adalah kanker tersering yang disebabkanoleh
virus HPV. Di dunia, kanker leher rahim menduduki peringkatkedua penyebab
kematian terbanyak padawanita setelah kanker payudara. Hal inilah yang semakin
meningkatkan kebutuhan masyarakat akan vaksinasiHPDi Indonesia, ada 2 jenis
vaksin HPV yaitu bivalen dan tetravalen yang beredar. Bivalen mengandung 2 tipe
virus HPV (16 dan 18) yang dapat mencegah kanker leher rahim, sedangkan
tetravalen mengandung 4 tipe virus HPV (6,11,16,dan 18) yang dapat mencegah
sekaligus kanker leher rahim dan juga kutil kelamin atau genital ward.
Saat
ini, pemberian vaksin HPV di Indonesia disarankan pada remaja perempuan mulai
dari usia 10 tahun ke atas sedangkan di luar negeri vaksinasi HPV juga
disarankan untuk remaja laki-laki. Pada remaja, biasanya penyuntikan vaksin
dilakukan secara intramuskular di deltoid yaitu otot bahu yang terbesar. Vaksin
diberikan sebanyak 3 kali dengan jadwal pemberian vaksin pada bulan 0, lalu 1
atau 2 bulan setelah penyuntikan pertama tergantung jenis vaksin (bivalen atau
tetravalen), dan terkahir 6 bulan setelah penyuntikan pertama. Apabila
adajadwal pemberian vaksin yang terlewat karena sakit atau hal lain maka
pemberian vaksin tidak harus diulang dari awal, cukup dengan melengkapi dosis
yang tertinggal tersebut.
Selama
ini beberapa kaum masyarakat beranggapan bahwa vaksinasi HPV pada anak-anak
tidak perludiberikan karena pada usia tersebut hubungan seksual belum
dilakukan. Namun, sebenarnya vaksin HPV justruharus diberikan sebelum seseorang
berhubungan seksual. Akan terlambat jika vaksin HPV baru diberikan
saatseseorang sudah melakukan hubungan seksual, karena bisa saja orang tersebut
sudah terinfeksi HPV.
Selain
belum aktif berhubungan seksual, pemberian vaksin HPV saat anak-anak memiliki
manfaat lainyaitu pemberian vaksin hanya membutuhkan 2 dosis untuk usia 10-13
tahun, sedangkan untukusia 16-18 tahunatau remaja akhir pemberian vaksin
membutuhkan 3 dosis. Berdasarkan penelitian, pemberian vaksin HPV 2dosis pada
usia 10-13 tahun terbukti membentuk kadar antibodi yang tidak lebih rendah
dibandingkan denganpemberian 3 dosis pada usia 16-18 tahun. Perlu diketahui
harga vaksin HPV masih cukup mahal sehinggapemberian 2 dosis merupakan
suatusolusi yang efisien.
Melihat manfaat vaksin HPV dalam mencegah keganasan, amatlah berguna untuk melakukan vaksinHPV pada remaja perempuan. Vaksin HPV dapat ditemukan di klinik/RS terdekat, saat ini vaksin HPV belum tersedia di Puskesmas karena,belum termasuk program imunisasi nasional. Namun vaksin HPV telah diberikanpada anak sekolah perempuan kelas 5 dan 6 di beberapa kota secara cuma-cuma.
Penulis Akbar S.Pd